Kamis, 02 Juni 2016

Komponen Dasar Komunikasi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang lain dengan cara komunikasilah manusia bisa berhubungan dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, tanda-tanda, lambang-lambang. Komunikasi dilakukan baik secara tradisional maupun modern dengan alat – alatnya pun mulai dari yang paling sederhana sampai yang mutakhir dan canggih.
Unsur – unsur komunikasi terdiri dari sumber, Komunikator, pesan, channel(saluran), komunikan dan efek (hasil). Sumber berupa lembaga, personal dan non lembaga/nonpersonal.
Perkembangan komunikasi menberi dampak social terhadap masyarakat. Komunikasi mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat, dan nilai – nilai yang ada. Perubahan  ini tampaknya sejalan dengan perkembangan teknologi itu sendiri.

B.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.    Apa pengertian komunikasi?
2.    Apa saja komponen dasar komunikasi?

C.    Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dalam makalah ini adalah:
1.    Mendeskripsikan pengertian komunikasi.
2.    Mendeskripsikan komponen dasar komunikasi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi(dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl (16): 125)
Rasulullah bersabda:
Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat. (HR. Bukhari)
Perintah Allah untuk menyeru kepada sekalian manusia merupakan perintah untuk berinteraksi melalui informasi dan komunikasi. Al-Qur’an adalah sumber informasi mengenai keagamaan (Islam) dari Tuhan kepada umat manusia sebagai pemeluk Islam. Demikian pula sabda Rasulullah yang memerintahkan untuk menyampaikan sesuatu yang berasal dari Rasul, walaupun hanya satu ayat kepada orang lain. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah memerintahkan untuk menyebarkan informasi yang berasal dari beliau.
B.    Komponen Dasar Komunikasi
    Dari pengertian komunikasi sebagaimana diuraikan di atas, tampak adanya sejemulah komponen dan unsur yang dicakup dan merupakan peryaratan terjadinya komunikasi. Dalam bahasa komunikasi komponen atau unsur adalah sebagai berikut:
a.    Source (sumber)
b.    Communicator (komunikator – penyampai pesan)
c.    Message (pesan)
d.    Channel (saluran)
e.    Communican (komunikan – penerima pesan)
f.    Effect (hasil)
Mari kita telaah komponen atau unsur tersebut sebagaimana dibawah ini:

a.    Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya. Dalam hal sumber ini yang perlu kita perhatikan kredibilitas terhadap sumber (kepercayaan) baru, lama, sementara dan lain sebagainya. Apabila kita salah mengambil sumber maka kemungkinan komunikasi yang kita lancarkan akan berakibat lain dari yang kita harapkan.
b.    Komunikator
Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi, film dan sebagainya. Dalam komunikasi menyampaikan opesan kadang-kadang komunikator dapat menjadi komunikan sebaliknya komunikan menjadi komunikator. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan oleh seseorang komunikator adalah sebagai berikut:
a.    Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya
b.    Ketrampilan berkomunikasi
c.    Mempunyai pengetahuan yang luas.
d.    Sikap.
e.    Memiliki daya tarik dalam arti ia memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan sikap/penambahan pengetahuan bagi/ pada diri komunikan.
Didalam melakukan komunikasi kita dapat melihat beberapa gaya komunikator melakukan aksinya ( tergantung pada situasi yang mereka hadapi). Gaya komunikator dapat kita bedakan kedalam beberapa model:
a.    Komunikator yang membangun
b.    Komunikator yang mengendalikan
c.    Komunikator yang melepaskan diri
d.    Komunikator yang menarik diri

a)    Komnikator yang membangun, ciri-cirinya:
1.    Mau mendengarkan pendapat orang lain dan dia tidak pernah menganggap dirinya benar.
2.    Ingin bekerja sama dan memperbincangkan sesuatu persoalan dengan sesamanya sehingga timbul saling pengertian.
3.    Dia tidak terlalu mendominir situasi dan mau mengadakan komunikasi timbul balik.
4.    Dia menganggap bahwa buah pikiran orang banyak lebih baik dari seseorang
b)    Komunikator yang mengendalikan. Ciri-cirinya:
1.    Pendapatnya itu merupakan hal yang paling baik sehingga dia tidak mau mendengarkan pandangan orang lain intern maupun ekstenr
2.    Ia menginginkan komunikasi satu arah saja tidak akan menerima dari arah lain. Dihubungkan dengan gaya kepemimpinan maka komunikator seperti ini dapat disamakan dengan gaya kepemimpinan yang otokrasi atau gaya intruksi.
c)    Komunikator yang melepaskan diri, ciri-cirinya:
1.    Ia lebih banyak menerima dari lawannya berkomunikasi
2.    Kadang-kadang rasa rendah dirinya timbul sehingga ketidakmampuannya keluar.
3.    Ia lebih suka mendengar pendapat orang lain dengan tidak bersungguh-sungguh menanggapinya.
4.    Sumbangan pikirannya tidak banyak mengandung arti sehingga ia lebih suka melepaskan tanggung jawabnya kepada orang lain.
d)    Komunikator yang menarik diri, ciri-cirinya:
1.    Ia selalu bersifat pesimis sehingga menurutnya keadaan tidak dapat diperbaiki lagi
2.    Ia lebih suka melihat keadaan seadanya, dan kalau mungkin berusaha menghindari keadaan tambah buruk.
3.    Ia selalu diam tidak menunjukkan reaksi dan jarang memberikan buah pikirannya.
Demikianlah sedikit ciri-ciri beberapa komunikator dan dengan melihat hal diatas kita dapat menentukan pada bagian mana kita berada. Sekiranya kita berada ditingkat keempat berusahalah memperbaiki dan seterusnya.
c.    Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini dapat berupa verbal maupun non verbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan secara lisan dapat berupa, percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.  Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan seharusnya mempunyai inti pesan atau tema sebagai pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir dari komunikasi.
Bagaimana pesan disampaikan?:
a)    Dengan lisan/face to face/ langsung,
b)    Dengan menggunakan media saluran.
Bentuk pesan dapat bersifat : Informatif, persuasif dan coersif.
1.    Informatif:
Memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri dalam situasi tertentu pesan informatif lebih berhasil dari pada pesan persuasif misalnya pada kalangan cendikiawan.
2.    Persuasif:
Bujukan, yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada perusahaan. Tetapi perubahan yang terjadi itu adalah atas kehendak sendiri, misalnya pada waktu diadakan lobbying, atau pada waktu istirahat makan bersama.
3.    Coersif:
Memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang terkenal dari penyampaian secara ini adalah agitasi dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan diantara sesamanya dan pada kalangan publik. Coersif dapat berbentuk perintah, intruksi dan sebagainya  (biasanya hal ini terjadi pada organisasi tipe keledai).
Bagaimana merumuskan pesan agara mengenal: Pesan yang disampaikan harus tepat, ibarat kita membidik dan menembak, maka perlu yang keluar aruslah tepat kena sasarannya, pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat:
a.    Pesan harus direncanakan atau dipersiapkan secara baik, serta sesuai dengan kebutuhan kita.
b.    Pesan itu dapat menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua belah pihak.
c.    Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi menerima serta menimbulkan kekuatan.
Pendapat lain mengatakan syarat-syarat pesan harus memenuhi:
1.    Umum
Berisikan hal-hal yang umum dan mudah dipahami oleh komunikan atau audiens, bukan soal-soal yang Cuma bearti atau hanya dapat dipahami oleh seseoang atau kelompok tertentu.
2.    Jelas dan gamblang
Pesan disampaikan tidak samar-samar. Jika mengambil perumpamaan hendaklah diusahakan contoh yang senyata mungkin, agar tidak ditafsirkan menyimpang dari kita yang kehendaki.
3.    Bahasa yang jelas
Sejauh mungkin hindarkanlah mengggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh sipenerima atau pendengar. Gunakanlah yang yang jelas dan sederhana yang cocok dengan komunikan, daerah dan kondisi dimana kita berkomunikasi, hati-hati pula dengan istilah atau kata-kata yang berasal dari bahasa daerah yang dapat ditafsirkan lain oleh komunikan.
4.    Positif
Secraa kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar dan melihat hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. Oleh karena itu setiap pesan agar diusahakan dalam bentuk positif.
5.    Seimbang
Pesan yang disampaikan oleh karena kita membutuhkan selalu yang baik-baik saja atau jelek-jelek saja. Hal ini kadang-kadang berakibat senjata makan tuan, cenderung ditolak atau tidak diterima oleh komunikan.

6.    Penyesuaian dengan keseimbangan komunikan.
Orang-orang yang menjadi sasaran dari komunikasi yang kita lancarkan selalu mempunyai keinginan-keinginan tertentu.
Apakah Hambatan-hambatan terhadap pesan?
Seringkali kita alami dalam komunikasi, lain yang kita harapkan lain yang kita peroleh. Hal ini disebabkan adanya hambatan-hambatan yang antara lain:
(a)    Hambatan bahasa (language factor)
Pesan akan disalah artikan sehingga tidak memcapai apa yang kita inginkan, jika bahasa yang kita gunakan tidak dipahami oleh komunikan termasuk dalam pengertian ini ialah penggunaan istilah-istilah yang mungkin dapat diartikan berbeda. Demikian juga jika kita menggunakan istilah ilmiah, misalnya: ekstrim kanan-kiri, subersif, sekuler sosialis religius dan sebagainya. Yang tidak lain ingin menonjolkan diri atau dengan dalih mengalihkan perhatian .
(b)    Hambatan teknis (noise factor)
Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis misalnya suara tak sampai karena penegras suara rusak, kebisingan, lalu lintas dan  sebagainya. Gangguan teknis ini sering terjadi pada komunikasi yang menggunakan media.
(c)    Hambatan bola salju ( snow ball effect)
Pesan menjadi membesar sampai jauh, yakni pesan ditanggapi sesuai dengan selera komunikan-komunikator, akibatnya semakin jauh menyimpang dari pesan semula, hal ini timbul karena :
(1)    Daya mampu manusia menerima dan menghayati pesan terbatas.
(2)    Pengaruh kepribadian dari yang bersangkutan.

d.    Saluran (Channel)
Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima melalui panca indera atau menggunakan media. Pada dasarnya komunkasi yang sering dilakukan dapat berlangsung menurut 2 saluran, yaitu:
a)    Saluran formal atau yang bersifat resmi.
b)    Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi.
Saluran formal biasanya mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, yang timbul dari tingkat paling tinggi dalam organisasi itu sampai ketingkatan yang paling bawah. Komunikasi sebaiknya berlangsung dalam 2 jalur, yakni dari atas kebawah dan dari bawah juga diperhatikan untuk naik ketingkat atas. Di samping saluran yang sebutkan di atas juga terdapat saluran komunikasi yang bersifat mendatar (komunikasi horizontal). Dengan singkat dapat kita katakan bahwa saluran yang dipakai dalam berkomunikasi itu dapat terjadi tiga arah :
a)    Ke atas
b)    Ke bawah
c)    Ke samping
Ketiga cara ini disebut dengan tiga dimensi.
Pengalaman menunjukkan bahwa perintah dan pengarahan dan datang dari atasan tidak banyak menimbulkan halangan dan gangguan. Tetapi sebaiknya kalau yang datangnya dari bawah menuju keatas sering menimbulkan rintangan dan penyimpangan atau macet ditengah jalan. Biasanya komunikasi yang salurannya datang dari daerah dapat berbentuk :
a)    Pertanyaan
b)    Pengaduan
c)    Keluhan
Disamping  adanya saluran formal terdapat pula saluran komunikasi informal. Saluran yang informal ini dapat berbentuk:
(a)    Desas-desus
(b)    Kabar angin
(c)    Kabar burung
Desas-desus atau kabar angin timbul karena orang ingin mengetahui sesuatu yang berhubungan erat dengan dirinya, kelompoknya dan lain-lain. Kelihatannya desas-desus itu merupakan saluran informasi bagi orang untuk menyatakan:
a)    Keinginannya
b)    Rasa takut
c)    Kepribadian mereka.



e.    Komunikan
Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni pesona, kelompok dan massa. Atau dengan perkataan lain dari segi sasarannya maka komunikasi dapat:
a)    Komunikasi personal (orang seorang)
b)    Komunikasi kelompok
c)    Komunikasi massa
(a)    Komunikasi personal
Komunikasi yang ditujukan kepada sasaran yang tunggal, bentuknya dapat berupa: anjang sogo, tukar pikiran dan sebagainya. Kemudian personal efektivitasnya paling tinggi karena komunikasinya timbal balik dan terkonsentrasi, hanya kurang efisien dibandingkan dengan bentuk lainnya.
(b)    Komunikasi kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok yang tertentu. Kelompok adalah suatu kumpulan manusia yang mempunyai antar hubungan sosial yang nyata dan memperlihatkan struktur yang nyata pula. Bentuk komunikasi seperti ini adalah: ceramah, briefing, indroktinasi, penyuluhan dan sebagainya. Komunikasi kelompok lebih efektif dalam pembentkan sikap personal dari pada komunikasi massa, namun kurang efisien.
(c)    Komunikasi massa
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa. Massa disini adalah kumpulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Komunikasi sangat efisien karena dapat menjangkau daerah yang luas dan pendengar yang praktis dan terbatas. Namun komunikasi massa kurang efektif dalam pembentukan sikap personal karena komunikasi massa tidak dapat langsung diterima oleh massa tetapi melalui opinion leaders, ialah yang menterjemahkan apa yang disampaikan dalam komunikasi massa itu kepada komunikan. Pada waktu komunikasi dilancarkan, menghadapi komunikan perlu diperlihatkan 3 hal yakni: keanggotaan kelompok, proses seleksi dan kecenderungan.
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh komunikan antara lain:
a)    Keterampilan kemampuan menagkap dan meneruskan pesan.
b)    Pengetahuan tertentu
c)    Sikap

Faktor lain dari komunikan yang patut diperhatiakn ialah:
a)    Rangka pengetahuan
b)    Lingkup pengalaman.
Komunikasi akan berhasil baik jika pesan yang disampaikan sesuai dengan rangka pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan. Demikian juga pesan harus cocok dengan lingkup pengalaman komunikan.

f.    Effect (hasil)
Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jika sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka berarti komunikasi berhasil, demikian pula sebaliknya. Effect ini sesungguhnya dapat dilihat dari:
a)    Personal opinion
b)    Public opinion
c)    Mayority opinion
(a)    Personal opinion, adalah pendapat pribadi. Hal ini dapat merupakan akibat/hasil yang diperoleh dari komunikasi. Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang terhadap sesuatu masalah tertentu.
(b)    Public opinion, adalah pendapat umum, pengertiannya adalah penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang penting dan berarti, atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu-individu secara sadar dan rasional. Public opinion perlu dalam rangka menggerakkan massa, namun ia bukan kata sepakat dan bukan pula sesuatu yang dapat dihitung dengan jumlah. Oleh karena itu sesuatu kampanye yang diarahkan kepada pemilihan tertentu titik beratnya tetap kepada personal opinion. Public opinion mengandung nilai-nilai psikologis dalam rangka mengarahkan personal opinion.
(c)    Mayority opinion, adalah bagian terbesar dari public atau masyarakat, inilah yang harus dicapai dalam suatu kampanye, berhasil atau tidaknya suatu kampanye dapat diukur dari berhasil atau tidaknya mencapai suatu mayoritas dalam kampanye. Hal ini orang secara informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepada masyarakat. Opinion leader adalah merupakan tempat bertanya.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
(1)    Tahap proses komunikasi
(a)    Fact finding, adalah mencari dan mengumpulkan fakta dan data sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi.
(b)    Planning, dari fakta dan data dibuat suatu rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.
(c)    Communicating, setelah planning disusun maka tahap selanjutnya adalah berkomunikasi.
(d)    Evaluation, penilaian dan menganalisa kembali untuk setiap kali, hasil komunikasi tersebut.
(2)    Prosedur untuk mencapai efek yang dikehendaki. Lebih jelas adalah sebagai berikut:
(a) Perhatian
(b) Rasa tertarik/kepentingan
(c) keinginan
(d) keputusan
(e) tindakan






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manusia adalah mahluk social dan memerlukan hubungan dengan orang lain dengan cara komunikasilah manusia bisa berhubungan dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis, tanda-tanda, lambang-lambang. Komunikasi dilakukan baik secara tradisional maupun modern dengan alat – alatnya pun mulai dari yang paling sederhana sampai yang mutakhir dan canggih.
Unsur – unsur komunikasi terdiri dari sumber, Komunikator, pesan, channel(saluran), komunikan dan efek (hasil). Sumber berupa lembaga, personal dan non lembaga/nonpersonal.

B.    Saran
Mohon maaf, apabila sekiranya ada kesalahan dalam kata – kata maupun uraiannya yang kurang berkenan di dalam makalah ini. Maka dari itu kami para penyusun  meminta dan menerima kritik dan sarannya.










DAFTAR PUSTAKA
    http://adiprakosa.blogspot.co.id/2008/09/pengertian-komunikasi.html
Amin, Munir Samsul. 2009. Ilmu Dakwah, Ed.1, cet.1, Jakarta: Amzah.
Muhammad, Ami. 2011. Komunikasi Organisasi, Ed, 1, Cet. 12, Jakarta: Bumi Aksara.

Widjaja, H.A.W. 2010. Komunikasi: Komunikasi dan hubungan masyarakat. Ed 1, cet 6. Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar